Create your own banner at mybannermaker.com!

Search...

Pandangan mata dari Halal Bil Halal Komunitas TDA

Cuaca mendung sudah terlihat saat sepeda motor saya meluncur dari rumah kearah Jalan Senopati tempat perhelatan Halal Bil halal Komunitas TDA (www.tangandiatas.com). Sepeda motor bisa saya pacu lumayan kencang, jalanan relatif lenggang..maklum hari Sabtu. Sebagai salah satu panitia, saya memang mempunyai kewajiban untuk datang lebih pagi guna mempersiapkan segala sesuatunya. Sampai dilokasi terlihat susanana Omah Sendok masih sepi. Ditempat Terlihat beberapa orang sedang memasang tenda untuk meja register. Sementara beberapa karyawan Omah Sendok juga terlihat sedang membersihkan lokasi yang akan di jadikan tempat halal bil halal TDA.


Sampai di dalam, ternyata sudah ada Mas Hasan Basri (Ketua TDA-M), Mas Faif Yusuf (anggota TDA-M), Pak Roni Yuzirwan (Founder TDA), dan Pak Bambang T (anggota TDA yang menyumbangkan Tenda register dan sound system untuk acaraHalal Bil halal ini).


Acara yang semula direncanakan dimulai pukul 10.00 terpaksa sedikit mundur dari waktu semula. Hujan mulai turun dan peserta baru satu dua orang yang datang. Akhirnya pukul 10.30 acara pun dimulai.

Acara dipandu oleh 2 orang founder Komunitas TDA yang tidak asing lagi yaitu Sdr. Iim Rusyamsi dan Sdr. Agus Ali. Kombinasi pasangan yang bukan saja sebagai dua orang sahabat tapi juga partner di bisnis.

Dikesempatan pertama, sebagai pembicara adalah Bapak Haji Alay (sesepuh TDA) yang kali ini coba mengulang kembali asal muasal berdirinya Komunitas ini. Dan seperti biasa pak Haji memberikan banyak hikmah kepada segenap peserta. Pak Haji menutup sessi pertama ini dengan membacakan doa.

Selanjutnya Valentino Dinsi penulis buku yang sangat laris: “Jangan mau seumur hidup jadi orang gajian” juga pemimpin Let’s Go Indonesia memberikan pencerahan.

Hujan yang mengguyur cukup deras, tampaknya tidak mengurangi semangat para peserta untuk menyimak setiap sesi pembicara. Setelah makan siang, kali ini kesempatan diberikan kepada Sdr. Alfi Hendri seorang pengusaha perlengkapan panjat gunung yang salah satu merknya: Tandike. Pada kali ini Sdr.Alfi Hendri menceritakan tentang kiat-kiat berbisnisnya.

Setelah itu, giliran Cak Eko dari Bakso Malang Kota yang menceritakan tentang pengalaman bisnisnya dibidang bakso dan bakwan Malang. Dimana dalam waktu 1 tahun (dari bulan September 2006 – November 2007) telah mempunyai 50 cabang. Sungguh suatu prestasi yang dapat dibanggakan.

Acara pun ditutup dengan penyampaian tausyiah dari Bapak Haryo yang mengupas tentang makna keberhasilan dari sisi Islam.

Halal Bil Halal kali ini benar-benar membawa pencerahan kepada seluruh anggota TDA yang hadir. Bukan saja yang berasal dari Jakarta tapi juga ada dari luar Jakarta seperti Surabaya ataupun Jogja.

Dan atas nama panitia, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pembicara, para anggota, para donator/sponsor.. Semoga acara ini membawa manfaat bagi kita semua. Sampai bertemu di acara Komunitas Tangan Di Atas berikutnya.

Klik Judul Artikel untuk Baca Selengkapnya....

1 comments:

Ipul Anwar said...

Wah bener-bener FUUNTASTIS ya Pak HBH TDA-nya, sayang saya belum bisa hadir karena telat daftar.
salam Sukses terus ya Pak Dwi