Create your own banner at mybannermaker.com!

Search...

Memupuk Jiwa Entrepreneurship dari Kampus

Hari Kamis tanggal 30 Oktober 2008, saya datang ke Kampus Universitas Mercu Buana (www.mercubuana.ac.id) yang berlokasi di Meruya Jakarta Barat. Bukan karena mau kuliah lagi, tapi dalam rangka menjadi Narasumber Kuliah Umum bertajuk Kewirausahaan. Beberapa hari yang lalu, sahabat saya semasa kuliah yang saat ini menjadi dosen tetap di Universitas Mercu Buana (Maman Faturohman) meminta saya untuk menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. "Minta tolong wi...untuk kasih pencerahan kepada adik-adik Almamater di kuliah Umum Kewirausahaan" pintanya. Saya segera menyanggupi, maklum sudah kangen juga menengok kampus tercinta. Setelah mendapat konfirmasi soal tempat dan waktu sayapun menyiapkan bahan presentasi.

Sempat terjebak kemacetan dalam perjalanan dari Klender, akhirnya saya sampai juga di kampus ini. Hm...banyak sekali perubahan. Yang pasti makin keren. dibeberapa bagian terlihat ada gedung baru yang sedang dibangun. Masjid yang megah telah berdiri diseberang kampus. Tampaknya Mercu Buana memang sedang berbenah membangun fasilitas pendukung perkuliahan. Menciptakan suasana nyaman agar para mahasiswa merasa tenang dalam berkuliah. Fasilitas Olahraga yang memadai. Ruang UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) turut mendapatkan perhatian pihak Universitas. Bahkan, kantinpun didesign dengan arsitektur yang modern dan menarik, apalagi dilengkapi dengan Fasilitas Hotspot (internet) yang makin membuat mahasiswa betah berlama-lama disana.


Memasuki Aula di Gedung Rektorat Universitas Mercu Buana di lantai 1 saya merasakan nuansa berbeda. Suasana yang tidak rasakan saat dulu masih kuliah disini. Gedung megah yang baru dibangun, dengan fasilitas yang baik makin membuat Universitas ini pantas menjadi pilihan para lulusan SMA untuk mendapatkan pendidikan lanjutan untuk meraih gelar Sarjana atau Diploma. Maka tak heran kalau tahun ajaran ini Universitas Mercu Buana menerima mahasiswa baru sebanyak 5000 orang.


Saat memasuki ruangan tampak ratusan mahasiswa dari berbagai Fakultas sudah duduk di bangku mendengarkan uraian dari narasumber pertama Bp. Tasnim Syafei dari PT Taharica (www.taharica.com). Saya memang mendapatkan kesempatan di sessi kedua setelah Bapak Tasnim.


"Siap-siap ya wi setelah ini.." ujar sahabat saya Maman Faturohman. "Insya Allah.." jawab saya. Setelah memberikan copy presentasi untuk di tampilkan di Proyektor, sayapun menerima sodoran wireless mic dari Moderator sekaligus tanda bahwa sessi saya bisa dimulai. Ada perasaan aneh yang menjalar..maklum meski terbiasa berbicara di depan audiense di berbagai kesempatan, entah itu pengajian di RISKA (
Remaja Islam Sunda Kelapa), atau di Forum Jumat Komunitas Tangan Di Atas (www.tangandiatas.com) , namun kali ini saya harus berbicara di hadapan kurang lebih 450 orang mahasiswa yang membutuhkan pencerahan tentang Kewirausahaan. Disamping itu juga terdapat Wakil Rektor Universitas Mercu Buana Bapak Ir. Arissetyanto Nugroho, MM beserta beberapa dosen yang duduk di kursi bagian depan.


Saya berhenti sejenak sekedar menarik nafas. "Bisa nggak ya?". Mampukah saya mencerahkan audiense? Bismillah...."Nothing is impossible, if your heart is willing"


Sayapun melangkah maju dan mulai memberikan kata pembuka. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar. Materi yang saya siapkan berjalan sesuai rencana. Dari mulai menceritakan perjalan bisnis saya bersama bilhaq (www.bilhaq.com), Teori tentang Entrepreneurship, bagaimana memaknai kesuksesan dan kegagalan. Di kesempatan tersebut sayapun menyampaikan adanya peluang mendapatkan Income saat masih kuliah, diantaranya menjadi Freelance produk Zahir Accounting (www.zahiraccounting.com). Improvisasi pun bisa saya lakukan dengan baik. Tak terasa 1 jam saya berbicara di depan Audiense. Dengan respon yang sangat baik menurut saya.

Seusai menyampaikan materi, sessi tanya jawab pun dimulai, sekitar 7 orang mahasiswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada saya dan Bapak Tasnim. Lumayan kritis pertanyaannya, berkaitan tentang kiat-kiat berwirausaha.

Saat menutup sessi ini, saya menyampaikan bahwa kegiatan Kuliah Umum tentang Kewirausahaan ini sangat bermanfaat. Khususnya Kewirausahaan yang sekarang masuk menjadi salah satu mata kuliah. Paling tidak untuk menumbuhkan kesadaran dan minat untuk berwirausaha. Juga sebagai pilihan baru untuk para lulusan Universitas agar jangan semata-mata mengharapkan bisa bekerja selepas kuliah. Tapi harus juga bisa menciptakan lapangan kerja baru.

Selepas sessi pertama saya dan Pak Tasnim diajak oleh Bapak Wakil Rektor untuk berbincang-bincang di Ruang Rektor. Hadir juga Pak Endi Rekarti, SE, ME (Ketua MM Mercu Buana) dan Bapak Suharmadi selaku wakil Ketua Jurusan Akuntansi. Kamipun berdiskusi tentang banyak hal, antara lain kesenjangan antara jumlah lapangan kerja yang tersedia dengan jumlah lulusan Universitas, perubahan mindset Universitas yang sebelumnya menciptakan lulusan siap kerja, menjadi menciptakan lulusan siap berusaha. Peranan dunia usaha sangat diperlukan dalam rangka mendukung perubahan ini. Pak Wakil Rektor yang ramah dan bersahaja juga mempersilahkan pebisnis-pebisnis yang mau datang ke Universitas Mercu Buana untuk sharing kepada para Mahasiswa tentang kiat-kiat berwirausaha. Beliaupun menawarkan space di cafe Mahasiswa yang sering dipakai shooting sinetron untuk dipakai talkshow bisnis atau kegiatan entrepeneur lainnya. Tentu ini kesempatan yang sangat berharga dan sayang untuk dilewatkan.

Buat yang ingin berwirausaha juga terbuka peluang untuk menyewa tempat di cafe tersebut dengan sewa sekitar 1,6jt/bulan.


Tekad yang kuat dari Universitas Mercu Buana dalam mempercepat proses kewirausahaan sepertinya bukan main-main. Hal ini juga dibuktikan dengan di tulisnya sebuah buku tentang Kewirausahaan yang menjadi buku panduan dalam Mata Kuliah Kewirausahaan. Buku yang ditulis oleh Bapak Dr. Ir. H. Suharyadi, MS. (Rektor Mercu Buana) , Bapak Ir. Arissetyanto Nugroho, MM (Wakil Rektor) dan Maman Faturohman ini berisi tentang studi kasus dan profil-profil pengusaha yang sukses di bidang masing-masing.


Saat istirahat itu Panitia menginformasikan bahwa Pak Bimada (Bakmi Raos) yang sedianya akan mengisi sessi siang hari sedang dalam kondisi sakit tapi beliau mengusahakan untuk hadir. Jadi Panitia meminta saya untuk siap-siap menggantikan apabila beliau tidak hadir.


Seusai sholat dzuhur dan makan siang, panitia mendapatkan konfirmasi bahwa Pak Bimada bisa hadir ke Mercu Buana. Kamipun melanjutkan perbincangan perihal Mahasiswa dan lapangan pekerjaan.


Sekitar pukul 14.30, sessi keduapun dimulai. Inilah pertamakalinya saya bertemu langsung dengan Pak Bimada, sebelumnya banyak membaca kiprah beliau dengan Bakmi Raos dan Cippes Restonya lewat majalah. Pak Bimada dalam kesempatan tersebut menceritakan tentang sejarah bisnisnya. Dimulai dari awal sampai bisa mempunyai sekitar 200 francishee.


Hampir 2 jam pak Bimada menyampaikan presentasinya. Mahasiswapun tampak sangat antusias. Sepertinya Ilmu kewirausahaan ini sangat menarik wawasan para mahasiswa.


Dan buat para usahawan, tantangan di depan menanti kita. Bagaimana kita bisa menumbuhkan kesadaran para mahasiswa untuk mulai berani untuk berwirausaha. Semoga dengan kerjasama yang baik antara Dunia Usaha dan Dunia Pendidikan dapat menciptakan pengusaha-pengusaha baru di Indonesia.

Klik Judul Artikel untuk Baca Selengkapnya....

0 comments: