
Padahal seringkali apa yang diucapkan menyakiti hati dan menyinggung perasaan orang lain karena kalimat kita penuh dengan ejekan serta hinaan. Atau justru memperlihatkan sempitnya wawasan kita karena apa yang kita sampaikan penuh dengan kalimat kosong tak berarti. Serta apa yang kita sampaikan jauh dari mengajak orang kepada kebaikan dan kesabaran. Namun sayangnya kita tidak sadar, terbius dengan kesenangan melontarkan kalimat yang miskin makna.
Sesungguhnya kebaikan sering kali tidak perlu disampaikan dengan banyak kata-kata. Sikap dan perilaku serta sedikit bicara dapat pula menggambarkan luasnya wawasan, kerendahan hati dan keindahan akhlak seseorang. Saya jadi teringat kepada seseorang dimana saya banyak belajar. Yang saya kenal di sebuah perusahaan Minyak terbesar di
Betapa banyak kalimat bijaksana yang menggambarkan berharganya sebuah perkataan yang baik. Dari “silence is gold’ , “diam itu emas”, “mulutmu harimaumu”, yang memuat pesan bahwa kita harus berhati-hati dalam berbicara, agar kita tidak menorehkan luka di hati orang lain.
Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya . Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan, bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur..” (Al-Fathir [QS: 35 ayat 10]).
Dari semuanya…masihkah perkataan yang baik itu menjadi sesuatu yang mahal buat kita?
Wallahu a'lam bishowab
0 comments:
Post a Comment